Kisah Joni dan Taman Kartunnya

Sebuah taman berada di area perkampungan, tepatnya di Jalan Karang Wulan Sari II, Brumbungan, Kec. Semarang Tengah. Taman itu terlihat mentereng berwarna-warni. Halamannya dilapisi dengan lantai berwarna cokelat tua dan putih yang disusun seperti papan catur.

Pada sekelilingnya, tampak berbagai patung tokoh kartun yang menghiasi taman. Mulai dari patung tokoh Spongebob, Donal Duck, Tom, Mickey Mouse, Doraemon dan Dorami, tokoh Pak Raden hingga berbagai hewan seperti gajah, buaya, burung hantu, penguin, dan lain sebagainya.


  salah satu replika tokoh kartun di Taman Kartun

Dari pusat kota, Taman Kartun ini hanya berjarak sekitar 1,7 km. Bagi para pengunjung yang datang dari Simpang Lima dapat berjalan ke arah utara menuju Jalan Gajahmada dan berbelok kanan ke arah Jalan D.I. Panjaitan. Taman yang diresmikan sejak tahun 2017 silam ini terletak di tengah perkampungan kecil yang akses jalannya cukup sempit. Meskipun lokasi taman kartun memasuki pemukiman warga, namun tetap ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai Kota Semarang untuk berswafoto, maupun untuk sekedar nongkrong.

Di balik tokoh-tokoh kartun dan hewan yang berjejer di sekeliling taman, terdapat sebuah kisah inspiratif dari seniman pembuatnya. Seluruh patung yang berjumlah sekitar 30 tersebut dibuat oleh seorang seniman yang berjiwa tinggi bernama Joni.  

Joni mulai membuat patung-patung di taman itu sendiri. Dengan daya imajinasi dan kelihaian tangannya, ia membuat berbagai bentuk replika tokoh kartun dan hewan, secara bertahap.

Melewati tahun demi tahun, ia tuntaskan seluruh patung tersebut dengan segenap hati. Peletakan patung itu pun dilakukan satu per satu dengan penuh ketelatenan. Hingga pada tahun 2017, seluruh hasil karyanya itu telah jadi dan tertata dengan apik.        

“Sebelum menjadi taman kartun, tempat bermain tersebut hanya taman biasa untuk anak kecil,” tutur Joko Sarsono selaku Ketua RW setempat 

“Sayangnya, Joni telah tiada, setelah merampungkan patung-patung itu,” ucap Joko Sarsono sambil menerawang jauh ke luar pintu.

Sebelum taman kartun tersebut direnovasi oleh pemerintah, Alm. Joni meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya. Namun semasa sakit Alm. Joni tetap berkarya. Ia bisa menyelesaikan dua sampai tiga hari untuk menghasilkan karya seni patung yang terinspirasi dari beberapa tokoh kartun.

Sejatinya, Joni tidaklah benar-benar mati. Bagaimana pun juga hasil karya yang ia dedikasikan untuk kampungnya akan abadi sepanjang masa. Patung-patung kartun itu lah yang menjadi saksi bisu kreatifitas seniman bernama Joni. Sayang, ia belum sempat menikmati Taman Kartun yang telah direnovasi menjadi lebih baik lagi ini.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

T1.1. TUGAS REFLEKSI MULAI DARI DIRI FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

APA SIH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI ITU?

POROS BUDAYA DALAM ERA GLOBALISASI